🐠 Orang Yang Lalai Dalam Shalatnya Termasuk Golongan Orang Yang
Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat, (yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya." (QS. Al Maa'un [107] : 4-5) bukanlah dia termasuk golongan Islam. Allah tidak terima tauhid dan imannya dan tidak ada faedah shodakah, puasa dan syahadatnya". "kami termasuk dalam kumpulan orang-orang yang tidak mengerjakan Sholat
Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat. (Yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya, orang-orang yang berbuat riya." (QS. Al Maa'uun : 4-6) Ibnu Jarir rahimahullah meriwayatkan dari Ibnu Abbas radhiyallahu anhuma, beliau radhiyallahu 'anhuma berkata, "Mereka adalah orang-orang yang mengakhirkan shalat dari waktunya."
فَوَيْلٌلِلْمُصَلِّينَ . الَّذِينَ هُمْ عَنْ صَلَاتِهِمْ سَاهُونَ. Celakalah orang-orang yang shalat, yaitu orang-orang yang lalai dari shalatnya. (QS. al-Ma'un: 4 -5). Sehingga makna, 'Celakahlah orang yang shalat' adalah mereka yang lalai dari shalatnya. Bentuk lalai dalam shalat, beraneka ragam.
AllahSWT berfirman:"Dan orang-orang yang memelihara amanat-amanat (yang dipikulnya) dan janjinya. dan orang-orang yang memelihara shalatnya.Mereka itulah orang-orang yang akan mewarisi" (Q. S. Al-Mukminun: 8-10) إِنَّ ٱللَّهَ يَأْمُرُكُمْ أَن تُؤَدُّوا۟ ٱلْأَمَٰنَٰتِ إِلَىٰٓ أَهْلِهَا وَإِذَا حَكَمْتُم
Tidakmengingat Allah dalam shalatnya kecuali sedikit. (HR. Muslim 1443 & Ahmad 11999). [2] Lalai dalam bentuk tidak perhatian dengan rukun shalat, sehingga shalatnya batal Umumnya yang sering menjadi korban adalah rukun thumakninah. Banyak orang yang terlalu cepat dalam mengerjakan gerakan rukun.
Sebagaimanajamak diketahui, shalat Jumat termasuk ibadah yang wajib dilakukan oleh setiap muslim mukalaf, atau yang dikenal fardlu ain. Berkaitan dengan nama 'Jumat', al-Ârifbillâh Syekh Abdul Qadir bin Abi Shalih al-Jilani (wafat 561 H) dalam karyanya al-Ghunyah menjelaskan beberapa pendapat seputar asal muasalnya.
Daningin memasukan orang beriman ke dalam golongan orang yang musrik . Berkaitan dengan Diskriminasi. Allah memperingatkan kepada kita agar tidak termasuk ke dalam golongan musyrik. An-Nissa 142. orang-orang yang lalai dari shalatnya. 6. orang-orang yang berbuat riya. 7. dan enggan (menolong dengan) barang berguna
Suratini terdiri atas 7 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyyah, diturunkan sesudah surat At Taakatsur. Nama Al Maa'uun diambil dari kata Al Maa'uun yang terdapat pada ayat 7, artinya barang-barang yang berguna. Pokok-pokok isinya: Beberapa sifat manusia yang dipandang sebagai mendustakan agama.
2 ) (yaitu) orang-orang yang khusyuk dalam shalatnya." (Q.S. Al-Mu'minun: 1-2) Artinya: Telah berhasil, berbahagia, dan beruntung orang-orang beriman yang mengerjakan shalat, yang mana di antara karakter mereka ialah, الَّذِينَ هُمْ فِي صَلَاتِهِمْ خَاشِعُونَ "(yaitu) orang-orang yang khusyuk dalam shalatnya."
i7aRoj. الَّذِيْنَ هُمْ عَنْ صَلَاتِهِمْ سَاهُوْنَ Al laziina hum 'an salaatihim sahuun yaitu orang-orang yang lalai terhadap shalatnya, Juz ke-30 Tafsir Yaitu orang-orang yang lalai terhadap salatnya, di antaranya dengan tidak memenuhi ketentuannya, mengerjakannya di luar waktunya, bermalas-malasan, dan lalai akan tujuan pelaksanaanya. Dalam ayat-ayat ini, Allah mengungkapkan satu ancaman yaitu celakalah orang-orang yang mengerjakan salat dengan tubuh dan lidahnya, tidak sampai ke hatinya. Dia lalai dan tidak menyadari apa yang diucapkan lidahnya dan yang dikerjakan oleh anggota tubuhnya. Ia rukuk dan sujud dalam keadaan lalai, ia mengucapkan takbir tetapi tidak menyadari apa yang diucapkannya. Semua itu adalah hanya gerak biasa dan kata-kata hafalan semata-mata yang tidak mempengaruhi apa-apa, tidak ubahnya seperti robot. Perilaku tersebut ditujukan kepada orang-orang yang mendustakan agama, yaitu orang munafik. Ancaman itu tidak ditujukan kepada orang-orang muslim yang awam, tidak mengerti bahasa Arab, dan tidak tahu tentang arti dari apa yang dibacanya. Jadi orang-orang awam yang tidak memahami makna dari apa yang dibacanya dalam salat tidak termasuk orang-orang yang lalai seperti yang disebut dalam ayat ini. sumber Keterangan mengenai QS. Al-Ma'unSurat ini terdiri atas 7 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyyah, diturunkan sesudah surat At Taakatsur. Nama Al Maa'uun diambil dari kata Al Maa'uun yang terdapat pada ayat 7, artinya barang-barang yang berguna.
loading...Orang yang salat tapi celaka adalah mereka yang lalai dalam salatnya, suka berbuat riya dan enggan memberikan bantuan barang-barang berguna kepada yang membutuhkan. Foto ilustrasi/ist Siapakah orang yang salat tapi dihukumi celaka? Ini merupakan peringatan bagi mereka yang lalai dalam salatnya. Orang-orang yang lalai ini termasuk kategori munafik dan mendustakan agama. Setidaknya ada tiga ciri orang yang salat tapi celaka. Berikut firman Allah dalam Al-Qur'an فَوَيْلٌ لِلْمُصَلِّينَ. الَّذِينَ هُمْ عَنْ صَلَاتِهِمْ سَاهُونَ . الَّذِينَ هُمْ يُرَاءُونَ . وَيَمْنَعُونَ الْمَاعُونَArtinya "Maka celakalah orang yang salat, yaitu orang-orang yang lalai terhadap shalatnya, yang berbuat riya, dan enggan memberikan bantuan." QS. Al-Ma'un ayat 4-73 Ciri Orang yang Salat Tapi Celaka1. Orang-orang yang Lalai Terhadap SalatnyaDalam tafsir ringkas Kemenag dijelaskan, ayat ini mengungkapkan sebuah ancaman yaitu orang yang mengerjakan salat dengan tubuh dan lidahnya, namun tidak sampai ke hatinya. Dia lalai dan tidak menyadari apa yang diucapkan lidahnya dan yang dikerjakan anggota tubuhnya. Ia rukuk dan sujud dalam keadaan lalai, ia mengucapkan Takbir tetapi tidak menyadari apa yang diucapkannya. Semua itu hanya gerak biasa dan kata-kata hafalan semata-mata yang tidak mempengaruhi apa-apa, tidak ubahnya seperti robot. Bisa jadi orang-orang awam yang tidak memahami makna bacaan salatnya. Ibnu Abbas dan lain-lainnya dalam tafsir Ibnu Katsir mengatakan, makna yang dimaksud ialah orang-orang munafik yang mengerjakan salatnya terang-terangan, sedangkan dalam kesendiriannya mereka tidak salat. Bahkan mengerjakannya di luar Kitab Sahihain disebutkan bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda "Itu adalah salatnya orang munafik, itu adalah salatnya orang munafik, itu adalah salatnya orang munafik. Dia duduk menunggu matahari; dan manakala matahari telah berada di antara kedua tanduk setan yakni akan tenggelam, maka bangkitlah ia untuk salat dan mematuk salat dengan cepat sebanyak empat kali, tanpa menyebut Allah di dalamnya melainkan hanya sedikit."2. Berbuat RiyaCiri orang yang mengerjakan salat tapi celaka berikutnya adalah mereka yang suka berbuat riya. Artinya, dia beramal tanpa rasa ikhlas, melainkan demi mendapat pujian dan penilaian baik dari orang lain. Dari Ibnu Abbas, Nabi Muhammad SAW bersabda "Sesungguhnya di dalam neraka Jahanam benar-benar terdapat sebuah lembah yang neraka Jahanam sendiri meminta perlindungan kepada Allah dari keganasan lembah itu setiap harinya sebanyak empat ratus kali. Lembah itu disediakan bagi orang-orang yang riya pamer dari kalangan umat Muhammad yang hafal Kitabullah dan suka bersedekah, tetapi bukan karena Allah. Dan juga bagi orang yang berhaji ke Baitullah dan orang yang keluar untuk berjihad tetapi bukan karena Allah." HR At-Tabarani3. Enggan Memberikan Bantuan Barang-barang BergunaAllah menambahkan sifat pendusta bagi orang yang lalai dalam salatnya. Yaitu mereka tidak mau memberikan barang-barang berguna Al-Maa'uun yang diperlukan oleh orang-orang yang membutuhkannya. Sedangkan barang itu tak pantas ditahan seperti periuk, kapuk, cangkul, dan sejenisnya. Ibnu Abbas menafsirkan Surat Al-Ma'un ayat 7 ini yakni peralatan rumah tangga dapur. Sedangkan Ikrimah mengatakan bahwa puncak Al-Ma'un ialah Zakat mal, sedangkan yang paling rendahnya ialah tidak mau meminjamkan ayakan, timba, dan jarum. Dari Ali ibnu Fulan An-Nuamairi, bahwa ia pernah mendengar Rasulullah SAW bersabdaالْمُسْلِمُ أَخُو الْمُسْلِمِ إِذَا لَقِيَهُ حَيَّاهُ بِالسَّلَامِ وَيَرُدُّ عَلَيْهِ مَا هُوَ خَيْرٌ مِنْهُ لَا يَمْنَعُ الْمَاعُونَ"Orang muslim adalah saudara orang muslim lainnya; apabila mangucapkan salam, maka yang disalami harus menjawabnya dengan salam yang lebih baik darinya, ia tidak boleh mencegah Al-Ma'un." tafsir Ibnu KatsirItulah orang-orang salat namun dihukumi celaka. Semoga Allah menjauhkan kita dari perkara tersebut. Baca Juga rhs
Shalat merupakan ibadah wajib yang harus dilakukan oleh setiap muslim. Akan tetapi, pada saat ini banyak sekali orang meninggalkan shalat dengan alasanya kesibukan duniawi. Padahal ada balasan yang sangat pedih bagi orang yang meninggalkannya. Ada beraneka ragam cara orang melaksanakan shalat. Mulai dari mereka yang bersungguh-sungguh, sampai dengan orang-orang lalai dalam mengerjakannya. Bahkan ada di antara mereka yang melaksanakan shalat karena terpaksa melaksanakan shalat karena terpaksa. Ternyata menurut Syeikh Ibnu Muflih al-Maqdisi ternyata ada lima pembagian golongan orang yang yang melaksanakan shalat. Golongan tersebut berdasarkan kualitas iman dan takwa seorang muslim. Apa sajakah golongan tersebut? Berikut informasi selengkapnya 1. Golongan Orang yang Lalai dalam ShalatGolongan yang pertama adalah mereka yang lalai dalam shalatnya. Yakni mereka yang melaksanakan shalat akan tetapi tidak sempurna. Bentuknya, tutur Syeikh asal Damaskus ini, “Mereka tidak menyempurnakan wudhu, tidak memelihara waktu, dan tidak menyempurnakan rukun-rukun shalat.” Orangyang termasuk di dalam golongan ini akan ditimpakan siksa oleh Allah SWT. 2. Golongan Orang yang Memelihara Shalat Namun Masih Terpengaruh Bisikan SyetanGolongan yang kedua ini lebih tinggi dibandingkan golongan yang pertama. Memilihara shalatnya seperti wudhu, waktu, dan rukun shalatnya, akan tetapi semua itu tidak memberikan arti apa-apa dalam shalatnya. Sebab ia dipengaruhi oleh gangguan-gangguan syetan sehingga ia melaksanakan shalat dengan gangguan dan pikiran tersebut. Keadaan mereka adalah, “Memelihara hal-hal tersebut wudhu, waktu, dan rukun shalat, tetapi tidak berusaha memerangi bisikan setan di dalam shalat.” 3. Golongan Orang yang Menjaga Waktu Shalat, Batasan, Rukun dan Menyempurnakan WudhuGolongan yang ketiga ditempati oleh mereka yang menjaga waktu shalat, batasan, rukun serta menyempurnakan wudhunya. Orang-orang yang termasuk ke dalam golongan ini akan mendapatkan ampunan dari Allah SWT. Dalam mengerjakan shalat, mereka juga bersungguh-sungguh dalam memerangi setiap bisikan syetan yang hadir dalam shalatnya. 4. Golongan Orang yang Berhak Memperoleh PahalaGolongan selanjutnya ditempati oleh mereka yang benar-benar berkonsentrasi dalam menegakkan, menyempurnakan dan melengkapi shalat. Golongan ini menyerahkan seluruh hatinya hanya untuk shalat dan beribadah kepada Allah SWT. Mereka tidak hanya menyempurnakan wudhu, perhatian dan menjaga waktu shalat serta menyempurnakan semua rukun-rukunnya saja akan tetapi hati mereka juga sibuk mengingat Allah SWT. Untuk siapapun yang berhasil menempatkan diri mereka ke dalam golongan ini, ia akan mendapatkan pahala. Sesuai dengan tutur Syeikh Ibnu Muflih, “Orang yang keempat ini berhak memperoleh pahala.” 5. Golongan Orang yang diberi Penghargaan oleh Allah Golongan terakhir ditempati oleh sekumpulan orang yang terpilih. Golongan ini merupakan tingkatan tertinggi, Allah SWT memberikan penghargaan kepada mereka dengan di dekatkan kepada-Nya. Orang yang termasuk di dalam golongan ini tidak hanya menyempurnakan wudhu, menyempurnakan rukun-rukun shalat saja. Akan tetapi, hati mereka juga senantiasa sibuk dengan Allah Ta’ala dan mereka gembira karena-Nya. “Jika mereka berdiri untuk shalat,” tutur Syeikh Ibnu Muflih al-Maqdisi, “maka Allah Ta’ala berfirman, Angkatlah hijabnya.’” Lanjut beliau menutup penjelasan, “Dan jika mereka menoleh, Allah Ta’ala berfirman, Juntaikan hijabnya.’” Demikianlah informasi mengenai golongan orang-orang yang melaksanakan shalat. Hal ini membuktikan bahwa setiap mereka yang kedudukan orang yang shalat itu berbeda sesuai dengan kualitas iman dan ketakwaannya.
orang yang lalai dalam shalatnya termasuk golongan orang yang