🦧 Makna Sholat Berjamaah Dan Mendirikan Sholat Sunah Secara Individu

TRIBUNNEWSCOM - Shalat berjamaah merupakan shalat yang dikerjakan oleh dua orang atau lebih secara bersama-sama dan salah seorang dari mereka menjadi imam, sedangkan yang lainnya menjadi makmum. BerandaSKU SKU Penegak Bantara (1.2) : Mampu menjelaskan makna sholat berjamaah dan dapat mendirikan sholat sunnah secara individu PRAMUKA SMA NEGERI 2 BONE Oktober 28, 2020 SKU Sesuai dengan syariat Islam, seorang mukmin diwajibkan untuk melaksanakan kewajiban dalam beragama. Mampu menjelaskan makna sholat berjamaah dan dapat mendirikan sholat sunah secara individu. · Makna Sholat Berjamaah. Didalam hadits dikatakan bahwa pahala shalat berjamaah adalah 27 kali dibandingkan dengan shalat sendiri. Shalat berjamaah berarti berkelompok dengan panduan seorang imam. Apa yang dilakukan imam akan diikuti oleh Karenaitu, shalat shalat sunnah ini sangat baik dan penting dikerjakan oleh semua kaum muslimin dan muslimat. Macam-macam Shalat Sunnah. Shalat sunnah itu banyak sekali macam dan jumlahnya, tapi pada dasarnya dapat ditinjau dari dua segi, yaitu : a). Pelaksanaannya, dan b). Waktunya Dari segi pelaksanaannya, shalat sunnah itu dibagi menjadi Dalamsholat taraweh ada yg 8 r0kaat dn da yang 20 r0kaat, apakah kita blh melakukan secara bergantian..? Masaji Antoro >> Pendapat para ulama' mengenai sholat tarawih jumlah rakaatnya 20 roka'at bukan 8 roka'at : Berdasarkan dalil dan kaedah di atas, para ulama' dalam mazhab Syafi'e (Syafi'iyyah) mengistinbatkan bilangan rakaatnya Sholatberjamaah itu bila dibandingkan dengan sholat sendirian (munfarid), maka pahalanya dua puluh tujuh kali. Di dalam shalat jama'ah, Imam sebagai pimpinan yang harus ditaati oleh ma'mum. Memilih imam tidak sembarangan orang, yang perlu diperhatikan apabila memilih imam : 1) baik akhlaknya; 2) baik bacaannya; 3) baik suaranya. Dikutipdari situs cendikia.kemenag.go.id, shalat sunah yang dikerjakan secara munfarid adalah shalat Rawatib, shalat Tahiyatul Masjid, dan shalat Istrikharah. Sedangkan untuk shalat fardhu lebih dianjurkan secara berjamaah karena mempunyai banyak keutamaan dan keistimewaan dibandingkan dengan shalat munfarid. maknasholat berjamaah dan dapat mendirikan sholat sunah secara individu berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Abu Hurairah "Shalat seorang laki-laki dengan berjama'ah dibanding shalatnya di rumah atau di pasarnya lebih utama (dilipat gandakan) pahalanya dengan dua puluh lima kali lipat. Shalatjamaah sangat dianjurkan oleh agama. Pahala yang didapat, dua puluh tujuh derajat lebih besar daripada shalat seorang diri. Didalam shalat jamaah, terkandung nilai kebersamaan, persatuan kesatuan, dan rasa solidaritas antar sesama muslim. Karena itu, Allah menyediakan buat pelakunya pahala yang besar. fdRpS5J. - Salat sunah merupakan ibadah yang dianjurkan Islam. Fungsinya adalah sebagai pelengkap ibadah wajib. Jika ada kekurangan di ibadah wajib, maka amalan sunah akan menambalnya. Dalil anjuran mengenai salat sunah ini tergambar dalam hadis yang diriwayatkan Abu Hurairah RA bahwasanya Nabi Muhammad SAW bersabda “Sesungguhnya amal hamba yang pertama kali dihisab pada hari Kiamat adalah salat fardu. Itu pun jika sang hamba menyempurnakannya. Jika tidak, maka disampaikan, 'Lihatlah oleh kalian, apakah hamba itu memiliki amalan [salat] sunah?' Jika memiliki amalan salat sunah, sempurnakan amalan salat fardu dengan amal salat sunahnya. Kemudian, perlakukanlah amal-amal fardu lainnya seperti tadi,” Ibnu Majah. Salat sunah berbeda dari salat wajib, pengerjaannya dianjurkan dan memperoleh pahala. Namun, jika tidak dikerjakan, tidak dikenai dosa. Dari sisi pelaksanaannya, salat sunah terbagi menjadi tiga yaitu 1 Salat sunah yang lazimnya dikerjakan berjemaah. Contohnya, salat Idulfitri, Iduladha, Istiska, dan salat gerhana;2 Salat sunah yang lazimnya dikerjakan sendirian atau munfarid, seperti salat Rawatib, Istikharah, dan salat Tahiyat Masjid; dan 3 Salat sunah yang dapat dikerjakan berjemaah dan dapat dikerjakan munfarid. Contohnya adalah salat Tarawih, Witir, Duha, Tahajud, dan salat Tasbih. Penjelasan berikut ini akan menjabarkan mengenai salat sunah yang dapat dikerjakan berjamaah dan juga situasi pendemi Covid-19 seperti ini, salat sunah yang bisa dikerjakan berjamaah dan munfarid ini ditekankan agar didirikan di rumah saja. Pengerjaannya bisa dilakukan sendirian atau bersama keluarga. Sebagai misal, salat tarawih pada Ramadan diimbau agar dikerjakan bersama keluarga di rumah atau munfarid, alih-alih dikerjakan di masjid untuk mencegah penularan Covid-19. Dalam uraian "Salat Sunah Berjemaah dan Munfarid Semakin Dekat dengan Allah SWT" yang diterbitkan Kementerian Agama RI, dijelaskan mengenai ketentuan salat sunah berjemaah dan munfarid, serta tata caranya sebagai berikut A. Salat TarawihSetiap malam di bulan suci Ramadan, seorang muslim dianjurkan untuk mengerjakan salat sunah Tarawih. Salat Tarawih ini merupakan ibadah yang khusus pada Ramadan saja dan tidak ada salat Tarawih di luar Ramadan. Salat Tarawih ini dapat dikerjakan sendirian atau berjamaah. Anjuran mendirikan salat Tarawih tertera dalam sabda Nabi Muhammad SAW "Barangsiapa beribadah [tarawih] pada Ramadan seraya beriman dan ikhlas, maka diampuni baginya dosa yang telah lampau," Bukhari dan Muslim. Tata Cara Salat TarawihPengerjaan salat Tarawih dapat didirikan dengan delapan rakaat atau 20 rakaat. Keduanya memiliki dalil yang sama-sama kuat. Pengerjaannya dapat dilakukan masing-masing dua rakaat dengan sekali salam atau empat rakaat dengan sekali salam. Landasan bahwa salat Tarawih dapat dikerjakan dalam delapan rakaat bersumber dari hadis yang diriwayatkan Aisyah RA bahwasanya ia berkata "Rasulullah SAW tidak pernah melakukan salat sunah di bulan Ramadan lebih dari sebelas rakaat. Beliau salat empat rakaat dan jangan engkau tanya bagaimana bagus dan indahnya. Kemudian beliau salat lagi empat rakaat, dan jangan engkau tanya bagaimana indah dan panjangnya. Kemudian beliau salat tiga rakaat,” Bukhari dan Muslim. Sementara itu, untuk dalil salat Tarawih 20 rakaat bersumber dari riwayat empat tabiin, yaitu Said bin Yazid, Yazid bin Rauman, Yahya bin Said Al-Qathan, dan Abdul Aziz bin Rafi’. “Umat Islam di masa Khalifah Umar bin Khattab RA beribadah di malam bulan Ramadan dengan 23 rakaat," demikian diriwayatkan dari Yazid bin Rauman, sebagaimana dikutip dari buku Sukses Ibadah Ramadan 2017 yang ditulis Ma'rif Khozin. Salat Tarawih dapat dikerjakan dengan urutan sebagai berikut 1. Mengucapkan niat salat tarawih berupa kalimat اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً لِلهِ تَعَالَى Bacaan latinnya "Ushalli sunnatat Tarāwīhi rakatayni mustaqbilal qiblati adā’an lillāhi taālā."Artinya "Aku berniat salat sunah tarawih dua rakaat dengan menghadap kiblat karena Allah SWT." 2. Niat di dalam hati ketika takbiratul Mengucap takbir saat takbiratul Membaca surah Al-Fatihah. Kemudian membaca salah satu surah dalam Alqur'an5. Rukuk6. Itidal7. Sujud pertama8. Duduk di antara dua sujud9. Sujud kedua10. Duduk istirahat atau duduk sejenak sebelum bangkit untuk mengerjakan rakaat kedua11. Bangkit dari duduk, lalu mengerjakan rakaat kedua dengan gerakan yang sama dengan rakaat Salam pada rakaat kedua atau rakaat keempat. B. Salat TahajudSalat Tahajud merupakan salat sunah yang amat dianjurkan pengerjaannya bagi seorang muslim. Keutamaan salat Tahajud ini tertera dalam Alquran surah Al-Isra ayat 79 sebagai berikut "Dan pada sebagian malam hari, salat tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu; mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji," Al-Isra [17] 79. Dilansir dari NU Online, salat Tahajud adalah salat yang dikerjakan malam hari setelah tidur, walaupun hanya sebentar. Waktu ideal pengerjaan salat Tahajud adalah sepertiga malam terakhir atau sekitar pukul dini hari sampai mendekati subuh. Pada waktu-waktu itu, disebutkan bahwasanya Allah SWT turun ke langit dunia dan doa yang dipanjatkan di sepertiga malam terakhir menjadi mustajab. Rasulullah SAW bersabda "Rabb kita Tabaraka wa Ta'ala setiap malam turun ke langit dunia ketika sepertiga malam, lantas Ia berkata, 'Siapa yang berdoa kepada-Ku maka aku beri, siapa yang meminta ampun kepada-Ku maka Aku ampuni".Tata Cara Salat TahajudDilansir dari Kemenag, salat Tahajud didirikan dengan jumlah rakaat genap, minimal dua dan dapat ditambah kelipatannya. Karena itulah, salat tahajud dapat dikerjakan dalam dua, empat, enam, delapan, 12 rakaat dan seterusnya. Secara rinci, pengerjakan salat Tahajud dua rakaat, tata caranya adalah sebagai berikut 1. Membaca niat salat Tahajud, lafalnya adalah أُصَلِّيْ سُنَّةَ التَهَجُّدِ رَكْعَتَيْنِ لِلهِ تَعَالَى Bacaan latinnya "Ushalli sunnatat tahajjudi rakataini lillāhi taālā."Artinya "Aku berniat salat sunah tahajud dua rakaat karena Allah." 2. Membaca takbiratul Membaca surah Al-Fatihah, lalu dilanjutkan salah satu surah dalam Alquran4. Sujud Duduk di antara dua sujud8. Sujud kedua rakaat Berdiri dan mengulang urutan di atas sejak membaca surah Al-Fatihah hingga sujud Duduk Mengucapkan salam, menoleh ke kanan dan kiri. C. Salat WitirLazimnya, salat Witir adalah salat penutup yang dikerjakan usai mendirikan salat-salat malam, seperti salat Tarawih, Tahajud, salat Hajat, dan lain sebagainya. Kendati demikian, salat Witir juga dapat dikerjakan secara tersendiri, tanpa harus didahului salat-salat sunah malam lainnya. Salat Witir dianjurkan didirikan secara munfarid, kecuali pada Ramadan sebaiknya dikerjakan berjamaah. Pengerjaan salat Witir ini dilakukan dengan rakaat ganjil, mulai dari satu rakaat, tiga, lima, hingga maksimal 11 rakaat. Kesunahan salat Witir ini tertera dalam sabda Nabi Muhammad SAW " ... [salat Witir itu adalah hak setiap muslim, siapa yang lebih suka witir lima rakaat, maka kerjakanlah, dan barang siapa yang lebih suka witir satu rakaat, maka kerjakanlah," Abu Daud dan Nasa'i. Tata Cara Salat WitirUraian berikut ini menjelaskan mengenai tata cara salat Witir yang didirikan dengan tiga rakaat. Secara umum, terdapat dua cara yang dapat digunakan untuk pengerjaan salat Witir tiga rakaat, yaitu dengan dua salam atau satu salam. Berikut rinciannya Pertama, urutan tata cara salat Witir tiga rakaat dengan dua salam adalah sebagai berikut 1. Mengucapkan bacaan niat salat Witir dengan dua rakaat. Bacaan niatnya adalah sebagai berikut أصلى سنة من الوتر ركعتين لله تعالى Bacaan latinnya "Ushallii sunnatam minal witri rak'ataini lillaahhi ta'aalaa."Artinya "Aku berniat salat sunah Witir dua rakaat karena Allah ta'ala." 2. Mengucapkan takbir ketika takbiratul Membaca surah Al-Fatihah dan setelah itu membaca salah satu surah dalam Sujud Duduk di antara dua Sujud Berdiri kembali pada rakaat kedua,10. Membaca surah surah Al-Fatihah dan membaca salah satu surah dalam Sujud Duduk di antara dua Sujud Duduk tasyahud akhir rakaat Salam pada akhir rakaat Kemudian, kembali salat satu rakaat dengan membaca niat salat witir satu rakaat, serta melakukan urutan yang sama seperti di rakaat pertama, diakhiri tasyahud akhir dan salam. Niat untuk salat Witir satu rakaat adalah sebagai berikut أصلى سنة من الوتر ركعة لله تعالى Bacaan latinnya "Ushallii sunnatam minal witri rak'atal lillaahhi ta'aalaa."Artinya "Aku berniat salat sunah Witir satu rakaat karena Allah ta'ala." Kedua, urutan tata cara salat Witir tiga rakaat dengan satu salam adalah sebagai berikut 1. Mengucapkan bacaan niat salat witir sendiri untuk tiga rakaat. Bacaan niat salat Witir dengan tiga rakaat adalah sebagai berikut اُصَلِّى سُنَّةَ الْوِتْرِ ثَلَاثَ رَكْعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً لِلهِ تَعَالَى Bacaan latinnya "Ushalli sunnatal witri tsalâtsa rakaâtin mustaqbilal qiblati adâ’an lillâhi taâlâ"Artinya "Aku berniat salat sunah Witir tiga rakaat dengan menghadap kiblat, karena Allah Ta’ala." 2. Mengucapkan takbir ketika takbiratul Membaca surah Al-Fatihah dan setelah itu membaca salah satu surah dalam Sujud Duduk di antara dua Sujud Berdiri kembali pada rakaat Membaca surah surah Al-Fatihah dan kemudian membaca salah satu surah dalam Sujud Duduk di antara dua Sujud Berdiri kembali pada rakaat Membaca surah surah Al-Fatihah dan kemudian membaca salah satu surah dalam Sujud Duduk di antara dua Sujud Duduk tasyahud Salam. D. Salat DuhaKetika matahari terbit setinggi tombak hingga menjelang masuknya waktu salat Zuhur, seorang muslim dianjurkan mendirikan salat Duha. Salat Duha minimal dikerjakan dua rakaat dan dapat ditambah kelipatannya. Salat Duha ini merupakan sunah Nabi Muhammad SAW yang ia wasiatkan kepada Abu Hurairah "Rasulullah, kekasihku itu berwasiat padaku tiga hal puasa tiga hari setiap bulan, dua rakaat salat Duha [setiap hari], dan salat Witir sebelum tidur."Selain itu, Allah SWT juga menjanjikan ampunan dosa bagi yang rutin mendirikan salat Duha sebagaimana tertera dalam sabda Nabi Muhammad SAW "Siapa yang membiasakan diri [untuk menjaga] salat duha, dosanya akan diampuni meskipun sebanyak buih di lautan," Tirmidzi. Tata Cara Salat DuhaSeorang muslim dapat mendirikan salat Duha, minimal dua rakaat dan dapat ditambah kelipatan genapnya. Jika lebih dari dua, maka pengerjaannya adalah dengan satu salam setiap dua rakaat, kemudian mengulangi lagi salat dua rakaat berikutnya. Hal ini didasarkan pada hadis yang diriwayatkan Ummu Hani, ia berkata "Rasulullah SAW pada tahun terjadinya Fathu Makkah, beliau salat Duha delapan rakaat,” Bukhari. Secara rinci, pengerjakan salat Duha dua rakaat, tata caranya adalah sebagai berikut 1. Membaca niat salat Duha, lafalnya adalah أُصَلِّيْ سُنَّةَ الضُّحَى رَكْعَتَيْنِ لِلهِ تَعَالَى Bacaan latinnya "Ushalli sunnatad dhuhā rakataini lillāhi taālā."Artinya "Aku menyengaja salat sunah duha dua rakaat karena Allah SWT." 2. Membaca takbiratul Membaca surah Al-Fatihah, lalu dilanjutkan salah satu surah dalam Alquran4. Sujud Duduk di antara dua sujud8. Sujud kedua rakaat Berdiri dan mengulang urutan di atas sejak membaca surah Al-Fatihah hingga sujud Duduk Mengucapkan salam, menoleh ke kanan dan kiri. E. Salat TasbihSesuai dengan namanya, salat Tasbih adalah salat sunah untuk memperbanyak tasbih. Di dalam salat ini, tasbih dibaca setidaknya sebanyak 300 kali. Pengerjaannya dapat dilakukan siang hari atau malam hari. Tidak ada waktu khusus untuk mendirikan salat Tasbih. Salat Tasbih ini hukumnya sunah sesuai dengan hadis yang diriwayatkan Abdullah bin Abbas ketika ia mengajarkan kepada pamannya Abbas bin Abdul Muthallib mengenai salat Tasbih "Wahai Abbas, pamanku, sukakah paman, aku beri, aku ajari 10 macam kebaikan yang dapat menghapus 10 macam dosa? Jika Paman mengerjakan hal tersebut, Allah akan mengampuni dosa-dosa Paman, baik yang awal maupun yang akhir, baik yang sudah lalu maupun yang akan datang, baik yang disengaja maupun tidak, baik yang kecil maupun yang besar, baik yang samar-samar maupun yang macam kebaikan itu adalah, Paman mengerjakan salat empat rakaat, dan setiap rakaat membaca Al-Fatihah dan surah, apabila selesai membaca itu, dalam rakaat pertama dan masih [dalam posisi] berdiri, bacalah "Subhanallah wal hamdulillah walaa ilaaha illallah wallahu akbar" sebanyak 15 kali, lalu rukuk, dan dalam rukuk membaca bacaan seperti itu sebanyak 10 kali, kemudian mengangkat kepala dari rukuk [iktidal] juga membaca itu 10 kali, lalu sujud juga membaca 10 kali, setelah itu mengangkat kepala dari sujud [duduk di antara dua sujud] juga membaca 10 kali, lalu sujud juga membaca 10 kali, kemudian mengangkat kepala dan membaca 10 kali, jumlahnya ada 75 kali dalam setiap rakaat, paman dapat melakukannya dalam empat rakaat." Abu Dawud. Tata Cara Salat TasbihSalat tasbih dikerjakan dengan jumlah empat rakaat, baik itu dengan sekali salam atau dua kali salam. Jika dikerjakan dengan dua kali salam, maka salat Tasbih didirikan masing-masing dua rakaat. Tata cara pengerjaan salat tasbih adalah sebagai berikut. 1. Membaca niat salat Tasbih, lafalnya adalah أُصَلِّيْ سُنَّةَ التَسْبِيْحِ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ لِلهِ تَعَالَى Bacaan latinnya "Ushalli sunnat tasbīhi arbaa rakātin lillāhi taālā."Artinya, “Aku menyengaja salat sunah tasbih empat rakaat karena Allah Ta'ala.” 2. Takbiratul Membaca Surah Al-Fatihah4. Membaca surah Membaca tasbih Subhanallah wal hamdulillah walaa ilaaha illallah wallahu akbar 15 Rukuk, membaca tasbih Sebelum bangun iktidal, membaca tasbih Subhanallah wal hamdulillah walaa ilaaha illallah wallahu akbar 10 Di posisi iktidal sebelum sujud, membaca tasbih Subhanallah wal hamdulillah walaa ilaaha illallah wallahu akbar 10 Dalam posisi sujud sebelum bangun untuk duduk di antara dua sujud membaca tasbih Subhanallah wal hamdulillah walaa ilaaha illallah wallahu akbar 10 Duduk di antara dua Dalam posisi duduk, sebelum sujud kedua, membaca tasbih Subhanallah wal hamdulillah walaa ilaaha illallah wallahu akbar 10 Sujud Dalam posisi sujud kedua, sebelum bangun, membaca tasbih Subhanallah wal hamdulillah walaa ilaaha illallah wallahu akbar 10 Duduk untuk bangun melanjutkan rakaat kedua. Sebelum bangun dalam posisi duduk membaca tasbih Subhanallah wal hamdulillah walaa ilaaha illallah wallahu akbar 10 Bangun, melakukan rakaat kedua seperti rakaat Untuk rakaat terakhir sebelum salam, baik itu rakaat kedua atau rakaat keempat, sebagai ganti poin 15, sebelum salam membaca tasbih Subhanallah wal hamdulillah walaa ilaaha illallah wallahu akbar 10 kali sehingga tetap dalam rakaat tersebut tasbih diucapkan 75 juga Shalat Sunah Munfarid Macam-Macam, Ketentuan dan Tata Caranya Shalat Sunah Berjamaah Jenis, Ketentuan & Tata Cara Pelaksanaannya - Pendidikan Kontributor Abdul HadiPenulis Abdul HadiEditor Dhita Koesno Salah satu poin dari Syarat dan Ketentuan Umum SKU Penegak Bantara dalam Gerakan Pramuka adalah "Mampu menjelaskan makna Sholat berjamaah dan dapat mendirikan Sholat sunah secara individu". Sholat berjamaah dan Sholat sunah merupakan bagian dari ibadah yang penting dalam agama Islam. Berikut ini adalah penjelasan mengenai makna Sholat berjamaah dan pentingnya mendirikan Sholat sunah secara individu. 1. Makna Sholat Berjamaah Sholat berjamaah adalah sholat yang dilaksanakan bersama-sama dengan jamaah di masjid atau tempat lainnya. Dalam Sholat berjamaah, setiap orang melakukan gerakan-gerakan Sholat secara serentak dan diiringi dengan bacaan Al-Qur'an dan doa. Sholat berjamaah memiliki makna penting dalam kehidupan beragama umat Islam, yaitu memperkuat tali silaturahmi antara sesama muslim, meningkatkan kekhusyukan dalam ibadah, serta mendapatkan pahala yang lebih besar. 2. Mendirikan Sholat Sunah Secara Individu Sholat sunah adalah sholat tambahan selain sholat wajib yang dianjurkan oleh agama Islam. Mendirikan Sholat sunah secara individu memiliki makna penting, yaitu menambah keimanan dan ketakwaan seseorang dalam beribadah kepada Allah SWT. Selain itu, dengan mendirikan Sholat sunah secara individu, seseorang dapat meningkatkan kualitas ibadahnya dan menunjukkan rasa cinta dan kasih sayangnya kepada Allah SWT. 3. Pentingnya Menjaga Sholat Berjamaah dan Sholat Sunah Menjaga Sholat berjamaah dan mendirikan Sholat sunah secara individu merupakan kewajiban bagi setiap muslim. Selain itu, Sholat berjamaah dan Sholat sunah dapat membantu seseorang untuk meningkatkan keimanan, ketakwaan, dan ketaatan kepada Allah SWT. Sholat berjamaah juga membantu memperkuat tali silaturahmi antara sesama muslim, sedangkan Sholat sunah membantu seseorang untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan mendapatkan keberkahan-Nya. Dalam Gerakan Pramuka, poin SKU Penegak Bantara yang berhubungan dengan Sholat berjamaah dan Sholat sunah bertujuan untuk membentuk karakter pramuka yang religius dan tangguh. Seorang pramuka penegak bantara harus dapat menjelaskan makna Sholat berjamaah dan mampu mendirikan Sholat sunah secara individu sebagai bukti keimanan dan ketakwaannya kepada Allah SWT. Dalam melaksanakan Sholat, pramuka penegak bantara juga diharapkan dapat menunjukkan sikap disiplin dan tanggung jawab dalam menjalankan ibadah. Sebelum menguraikan pengertian shalat berjamaah, mari kita kupas makna kata shalat dan jamaah. Shalat secara bahasa berarti doa. Dalam bahasa lugasnya, shalat mengandung arti mengagungkan’. Sementara jika ditinjau dari akar kata shalat, maka shalla-yashallu-shalatan adalah akar kata shalat dalam bahasa Arab. Jika ditelisik lebih lanjut, maka kata shalat, jamaknya adalah shalawat yang mengandung pengertian menghadapkan seluruh pikiran untuk bersujud, bersyukur dan memohon bantuan lihat Khairunnas Rajab, Psikologi Ibadah, 2011 91. Sementara secara istilah, makna shalat adalah ibadah yang terdiri dari perbuatan dan ucapan tertentu yang dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan salam Hasbiyallah, Fiqh dan Ushul Fiqh, 2013 175. Dengan demikian, shalat adalah ibadah kepada Allah yang dijalankan berdasarkan syarat-syarat tertentu sebagaimana yang telah disyari’atkan dalam Islam. Menurut Sayyid Sabiq, shalat ialah suatu ibadah yang terdiri dari perkataan-perkataan bacaan dan perbuatan-perbuatan gerakan tertentu yang dimulai dengan takbir bagi Allah dan diakhiri dengan memberikan salam Sayyid Sabiq, 1973 2015. Pengertian seperti merupakan pengertian shalat yang telah disepakati oleh jumhur ulama. Adapun kata jamaah diambil dari kata al-ijtima’ yang memiliki arti kumpul’. Dengan demikian, jamaah dapat diartikan sejumlah orang yang berkumpul dikumpulkan oleh satu tujuan lihat Mahir Manshur Abdurraziq, Mu’jizat Shalat Berjamaah, 2007 66. Sebuah perkumpulan yang tidak memiliki tujuan tertentu tidak bisa disebut dengan jamaah. Jadi, penekanannya berada pada perkumpulan yang memiliki minimal satu tujuan mulia. Hal ini berbeda dengan kerumunan. Sebab, kerumunan hanya sekedar sebuah perkumpulan tanpa adanya tujuan tertentu. Berdasarkan pengertian shalat dan jamaah sebagaimana diuraikan di atas, dapat ditarik sebuah pemahaman yang mendalam tentang pengertian shalat berjamaah. Shalat berjamaah adalah shalat yang dikerjakan secara bersama-sama, sedikitnya dua orang yang terdiri dari satu sebagai imam dan satu lagi sebagai makmum yang bertujuan menyembah Allah dan berserah diri kepada Allah Swt. Ibnu Rif’ah, 2008 19. Keutamaan Shalat Berjamaah Shalat berjamaah memiliki banyak keutamaan. Keutamaan ini akan memotivasi seseorang dalam menjalankan ibadah secara berjamaah ketimbang shalat sendirian. Berikut beberapa keutamaan shalat berjamaah Pahalanya dua pulur tujuh kali lipat daripada shalat sendirian Keutamaan pertama ini bukan berdasarkan ijtihad ulama, melainkan berdasarkan petunjuk yang disampaikan oleh baginda Nabi Muhammad Saw. Rasulullah bersabda “Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Yusuf, ia berkata telah mengabarkan kepada kita Malik dari Nafi’ dari Abdullah bin Umar, sesungguhnya Rasulullah Saw bersabda Shalat berjamaah itu lebih utama daripada shalat sendirian dengan pahala dua puluh tujuh derajat.” HR. Bukhari. Mendapatkan pahala seperti haji dan umrah Pahala umrah tersebut akan diperoleh bagi yang mengerjakan shalat subuh berjamaah kemudian ia duduk berdzikir kepada Allah sampai matahari terbit. Hal ini sebagaimana yang dijelaskan oleh Abdul Wahab Asy-Sya’roni dalam kitabnya Alminahu Assaniya, sebagai berikut “Wahai Ali tetaplah kamu shalat berjamaah. Sesusungguhnya shalat berjamaah disisi Allah bagaikan keberangkatanmu menunaikan ibadah haji dan umrah. Tidak ada orang yang senang shalat berjamaah kecuali orang yang mu’min yang benar-benar telah dicintai Allah dan tidak ada orang yang benci shalat berjamaah melainkan orang munafiq yang benar-benar dibenci Allah.” Membebaskan diri seseorang dari siksa neraka dan kemunafikan Seorang yang ikhlas dan istiqomah melaksanakan shalat secara berjamaah, akan diganjar oleh Allah Swt, yakni diselamatkannya dari neraka dan di dunia dijauhkan dari sifat munafiq. Allah akan memberikan taufiq kepada seseorang yang rajin dan ikhlas mengerjakan shalat secara berjamaah. Diampuni Dosa-dosanya Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, dari Utsman RA, dia berkata Aku pernah mendengar Rasulullah Saw bersabda “Barangsiapa yang berwudlu, lalu dia menyempurnakan wudlunya, kemudian dia berjalan untuk menunaikan shalat wajib, lalu dia melaksanakannya bersama orang-orang berjamaah di Masjid, maka Allah akan mengampuni dosa-dosanya.”[]

makna sholat berjamaah dan mendirikan sholat sunah secara individu